Hal itu diungkapan Walikota Tanjungbalai H.M.Syahrial SH,MH usai mengukuhkan pengurus Dewan Kesenian Kota Tanjungbalai periode 2017-2021 di Aula Disporapar (Selasa, 21/11).
Menurut Walikota, Tanjungbalai dulunya merupakan daerah Kesultanan Asahan yang kental akan kesenian, budaya, adat dan tradisi resam melayu. Maka, keberadaan Dewan Kesenian diharapkan tampil sebagai lembaga yang bisa
mengembangkan sekaligus memasyarakatkan kembali seni budaya tersebut.
“Dewan kesenian harus mampu merangkul semua pihak untuk menghidupkan berbagai kesenian daerah yang ada. Sebagai anak daerah kita harus membangkitkan budaya sebagai warisan nenek moyang yang harus dijaga kelestriannya,” ujar H.M. Syahrial.
Walikota juga mengapresiasi banyaknya kegiatan yang telah digelar Dewan Kesenian, diantaranya menghidupkan kembali Tari Gubang, Senandong, Bangsi, dan tari serampang dua belas sebagai warisan kesenian melayu.
Ketua Dewan Kesenian Kota Tanjungbalai Khuwailid Mingka mengatakan, pihaknya akan berupaya maksimal mengembangkan kesenian daerah dan berharap mendapat dukungan semua pihak dalan melestarikan budaya daerah terutama Pemerintah Kota Tanjungbalai.
Pihaknya juga berharap dukungan dan kerja sama dari stakholder dan segenap elemen warga untuk menghidupkan kembali berbagai kesenian daerah yang ada di daerah tersebut. Doa, dukungan dan nasehat serta arahan kepada kami tentu menjadi semangat bagi pengurus dan anggota Dewan Kesenian untuk mengangkat dan melestarikan kembali seni dan tradisi yang kita miliki di daerah ini,” katanya.
Sesuai catatan, pengurus Dewan Kesenian Kota Tanjungbalai periode 2016-2021 yaitu, Ketua Khuwailid Mingka, Sekretaris Abdurrahman, Bendahara Handoko Yamin. Kepengurusan juga dilengkapi Dewan Penasehat yaitu H.Zulkifli Amsar Batubara.