Hal ini diungkapkan Walikota Tanjungbalai H.M.Syahrial SH, MH saat membuka Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana dengan Dunia Usaha kota tanjungbalai yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungbalai di Aula Raja Bahagia Resto, Jl.Arteri (Senin, 18/12). Acara yang dibuka langsung oleh Walikota Tanjungbalai H.M.Syahrial SH, MH dihadiri oleh Perwakilan BNPB Pusat yang juga Narasumber pada kegiatan tersebut Iwan Subiantoro, Mewakili BPBD Propinsi Sumatera Utara, Kadis Perikanan dan Kelautan Tanjungbalai, Camat,Mewakili Kemenag, Ketua PMI, Ketua KADIN Tanjungbalai, Pengurus Harian Vihara Tri Ratna, Ka.Cab Bank Sekota Tanjungbalai dan Jajaran BPBD kota tanjungbalai.
Walikota H.M Syahrial dalam Arahan dan bimbingan menyampaikan sesuai UU No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, penyelenggaraan penanggulangan bencana didefinisikan sebagai serangkaian upaya meliputi kebijakan pembangunan terhadap timbulnya bencana. Mengingat Tanjungbalai merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana seperti banjir Rob, angin kencang, dan kebakaran yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya, kita tidak mampu menghambat terjadinya bencana namun kita mampu mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi bencana dengan membangun infrastruktur didaerah yang rawan bencana singgah dapat memperkecil kerugian yang ditanggung masyarakat.
Ditambahkannya lagi, Banjir dikota Tanjungbalai dengan Skala besar yang terjadi mulai tahun 2006, 2008, 2013 dan terakhir 2017 karena tingginya curah hujan baik dikota Tanjungbalai maupun di kota lainnya. Pada tanggal 7 Nopember yang lalu lebih 1 bulan terjadi banjir yang menggenangi perumahan penduduk yang berada di Kecamatan Datuk Bandar dan Datuk Bandar Timur.
Dalam hal ini Pemko Tanjungbalai telah melakukan Tanggap Darurat Bencana dengan melakukan beberapa kegiatan diantaranya Mendirikan tenda evakuasi, mendirikan Posko kesehatan, melakukan Gotong royong dimasing-masing Kelurahan, menyalurkan bantuan sembako kepada 4.944 KK. Bencana banjir yang terjadi mengakibatkan terhambatnya kehidupan ekonomi dikota Tanjungbalai khususnya dikawasan Hilir yang berdampak juga pada kawasan Hulu.
HARAPAN
Saya berharap melalui Rapat Koordinasi ini, semua yang hadir dapat terlibat dalam penanggulangan bencana bukan hanya pemerintah akan tetapi Masyarakat, Lembaga Usaha dan berbagai pihak yang terkait. Untuk itu diperlukan dalam peningkatan pembangunan infrastruktur perkotaan dalam mengantisipasi dan penanggulangan masalah banjir. Koordinasi dengan semua pihak terkait nantinya akan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat secara cepat, terpadu dan efektif seperti penanganan kesehatan, evakuasi penduduk dan bantuan sosial, Ujar H.M.Syahrial.
“Pemko Tanjungbalai akan terus berupaya meningkatkan Kinerja khususnya penanganan penanggulangan bencana sehingga peran serta masyarakat dan dunia usaha cukup tinggi khususnya memberikan bantuan sosial maupun bantuan medis kepada masyarakat yang tertimpa musibah, Sebutnya lagi”.