Gubernur Sumatera Utara, H.Tengku Erry Nuradi, melantik 17 Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di Lapangan Merdeka, Kamis (19/10).
Pelantikan dilakukan secara simbolis kepada enam kepala daerah, yakni Walikota Tanjungbalai H.M.Syahrial SH, MH, Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Bupati Karo Terkelin Bramana, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu, dan Walikota Binjai Muhammad Idaham, dengan disematkan rompi anti penyalahgunaan narkotika.
Tak hanya itu, pelantikan juga dihadiri Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, Komjen Pol Budi Waseso.
Dalam sambutannya, Erry Nuradi, mengatakan pembentukan Satgas pencegahan narkotika dalam rangka komitmen pencegahan dan Pemberantasan Narkotika serta untuk bersinergi dengan BNN dalam pemberantasan narkotika di Sumatera Utara.
“Saat ini peredaran narkoba tidak lagi memandang status sosial baik kaya maupun miskin. Semuanya telah terkontaminasi peredaran narkotika,” sebutnya.
Erry menuturkan dengan dibentuknya Tim Satgas pencegahan narkoba dapat memberantas peredaran narkotika serta menyelamatkan generasi muda di Sumatera Utara terbebas penyalahgunan narkoba.
“Terbaru kita ketahui ada obat PCC yang peredarannya disalahgunakan. Banyak generasi muda yang telah menjadi korban.
Gubsu menerangkan dari hasil survei di lapangan para korban dari penyalahgunaan narkotika masih berusia produktif yakni generasi muda. Sehingga dengan dibentuknya satgas akan menimalisir jatuhnya korban jiwa atas peredaran narkotika tersebut.
“Ke depannya kita (read : Satgas) akan terus melakukan sosialisasi peredaran narkoba di seluruh kabupaten/kota se Sumatera Utara,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BNN Pusat, Komjen Pol Budi Waseso, menuturkan dari penyelidikan di lapangan ditemukan 348 jenis narkotika jenis baru yang telah beredar di Indonesia.
“Data yang diperoleh pemakai maupun bandarnya dari kalangan muda mencapai 3,8 juta jiwa,” tuturnya saat ini Indonesia darurat narkotika.
Buwas menjelaskan saat ini kondisi peredaran narkoba di Indonesia sangat memperihatinkan. Sebab peredarannya yang sudah terlihat jelas di depan mata masih banyak masyarakat yang belum memiliki kepedulian tinggi.
“Mudah-mudah dengan adanya Tim Satgas pencegahan narkoba mampu bekerjasama dengan BNN menyelamatkan generasi muda dari peredaran gelap narkoba,” pungkasnya.