Imunisasi vaksin campak dan Rubella atau Measles Rubella (MR) belum capai target di Kota Tanjungbalai. Hingga bulan ini, data dari Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, realisasi baru mencapai 11 %. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai Burhanuddin Harahap SKM, M.Kes, saat pertemuan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kampanye imunisasi MR dan Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan Kota Tanjungbalai yang dilaksanakan di Raja Bahagia Resto (Selasa, 16/10/2018).
Pemko Tanjungbalai menargetkan sebanyak 54.621 anak diimunisasi meliputi usia 9 bulan sampai usia kurang 15 tahun di 6 kecamatan.
“Jadi masalahnya warga menunggu fatwa MUI saat itu. Banyak sekolah menolak sama sekali murid dan siswanya divaksin karena belum ada fatwa MUI,” kata Kadis Kesehatan.
Saat mulai dikampanyekan, vaksin menjadi masalah saat itu di masyarakat karena vaksin terdapat insulin babi. Sekarang sudah ada Fatwa MUI dan vaksin MR yang sifatnya mubah. Bisa digunakan dalam keadaan darurat dan itu diperbolehkan serta Informasi Berita Bohong/Hoaks dimasyarakat bahwasanya penggunaan Vaksin MR mengalami Kelumpuhan, muncul bintik – bintik disekujur tubuh dan wajah, sebut konsultan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) Regional Sumatera Dr. Sartini.
Ditambahkan lagi, masalah pencegahan Rubella merupakan tugas kita bersama dan bukan hanya Dinas Kesehatan, untuk itu perlu kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak sehingga anak-anak kita bisa terhindar dari Rubella. Kalau anak kita telah terinfeksi Rubella, anak tersebut tidak dapat lagi dikembalikan sediakala lagi. Hal inilah yang mendorong Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan dalam mencegah anak indonesia terhindar dari Rubella. Terkait pencapaian target Imunisasi MR di Provinsi Sumatera Utara khususnya Kota Tanjungbalai yang masih sangat jauh dari target kita berharap pelaksanaannya kedepan dapat terelisasi dengan baik. Berdasarkan data, anak-anak Tanjungbalai sangat rentan terkena Rubella, Papar Dr. Sartini.
Kampanye Vaksin MR telah dimulai pelaksanaannya sejak 1 Agustus 2018 oleh Wali Kota Tanjungbalai H.M Syahrial SH,MH di SMP Negeri 1 Tanjungbalai. Hambatan yang dialami yakni keluarnya surat himbauan MUI Pusat yang meminta penghentian sementara imunisasi MR. Himbauan tersebut diteruskan oleh MUI Tanjungbalai kepada Pemerintah Kota Tanjungbalai dengan tembusan ke seluruh sekolah dan masyarakat yang juga beredar secara viral di media sosial.
Hal inilah yang mempengaruhi masyarakat sehingga banyak penolakan pelaksanaan imunisasi mulai dari sekolah sampai orangtua. Namun dijelaskan lagi, kampanye imunisasi MR tetap dilaksanakan di Puskesmas, Posyandu, Sekolah dan tempat lain yang memungkinkan imunisasi dilakukan, ujar Kadis Kesehatan.
Wakil Wali Kota dalam arahannya menyampaikan Pelaksanaan Imunisasi MR yang belum tercapai di Kota Tanjungbalai, hingga saat ini pencapaian target imunisasi MR di Kota Tanjungbalai masih 11% bahkan terendah dari 33 Kab/Kota Se Sumut. Untuk itu diperlukan koordinasi dan sinergitas dari seluruh Stake Holder khususnya Para Ulama yang bernaung dalam MUI dalam membantu memberikan pencerahan dan informasi yang positif akan mamfaat penggunaan Vaksin MR bagi Anak dan ibu Hamil guna menghindari anak dari Cacat dan Penyakit lainnya, Ungkap Wakil Wali Kota.
Sama seperti kasus anak yang kita saksikan saat ini, positif Rubella sejak lahir. Kita mau hal seperti ini tidak terjadi kepada anak-anak kita, sebut H. Ismail.
Dalam pertemuan tersebut juga menghadirkan dua orang anak yang positif terinfeksi Rubella sejak lahir, yakni Muhammad Fauzan Sianturi (15) anak dari pasangan Rio Sianturi (41) dan Rosdiana Saragih (39) yang beralamat di Sarang elang, Kabupaten Asahan serta Muhammad Akbar (25 bulan) anak dari pasangan Ismail (35) dan Erni Hidayah (30) yag beralamat di Sei Lunang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan. Berdasarkan keterangan orangtua masing-masing, anak mereka mengalami infeksi Virus Rubella sejak dari dalam kandungan.
Acara yang dihadiri Wakil Ketua DPRD Tanjungbalai Ir. Rusnaldi Dharma, Mewakili Dandim 0208/AS, Mewakili Kajari, Para Pimpinan OPD, Camat, Mewakili MUI Tanjungbalai, Ketua FKUB Tanjungbalai H. Haidir Siregar, Kepala Puskesmas dan petugas surveilans puskesmas sekota Tanjungbalai.