Pemko Tanjungbalai menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama PT Pertamina, agen dan pemilik pangkalan LPG subsidi 3 kg di aula I Pemko Tanjungbalai (Rabu, 7/3/2018).
Hadir dalam RDP itu, Sekdakot Drs H Absi Nusa, Ketua Komisi B DPRD Safril Simargolang, Asisten Drs Ahmad Sanaan, KBO Reskrim Iptu HJ Parapat, Kabag Perekonomian Dra Darul Yana Siregar, Direktur SPPBE PT Tomimaru Gasindo Maruzar, Kepala SPPBE dan wakil Rini dan Mahmuddin, para agen dan pemiliki pangkalan.
Sales Eksekutif PT Pertamina M Ibrohim memaparkan bahwa hanya ada 4 agen resmi di Kota Tanjungbalai, satu SPPBE dan 122 pangkalan yang mendistribusikan LPG subsidi 3 kg. ” Hanya 4 agen, satu SPPBE dan 122 pangkalan, kalau ada agen atau pangkalan lain berarti ada yang siluman, ini harus ditertibkan agar tidak berdampak buruk terhadap pendistribusian LPG subsidi 3 kg di Kota Tanjungbalai,” tegas M Ibrohim seraya meminta agar masyarakat memoto mobilisasi agen siluman tersebut. ” Silahkan foto dan kirim ke saya atau PT Pertamina, kita akan proses untuk membuat tindakan,” ujar M Ibrohim.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Dra Darul Yana Siregar menyampaikan agar dalam forum ini, para agen dan pangkalan dapat menyampaikan uneg-uneg/Permasalahan yang intinya bagaimana harga dan pendistribusian LPG 3 kg dapat sesuai HET dan mudah diperoleh masyarakat.
Dalam RPD itu terungkap bahwa ada 2 agen siluman yang masuk dan mendistribusikan LPG subsidi 3 kg di Kota Tanjungbalai. ” Saya Haji Khairul Sinaga agen PT Selina Jaya Sempurna, tadi paparan bapak dari Pertamina mengatakan agen hanya ada 4 di Tanjungbalai tapi kenyataannya dilapangan agen ada 6, berarti ada 2 agen siluman yang masuk dan mendistribusikan LPG subsidi 3 kg di Kota Tanjungbalai,” ujar H Khairul Sinaga dalam RPD dalam sesi tanya jawab.
Dikatakan, akibat bebasnya 2 agen siluman beroperasi di Kota Tanjungbalai membuat harga bervariasi dan agen meraup untung besar karena memiliki stok LPG yang berlebih. ” Kalau LPG kita masuk, ini kita bagi langsung ke pangkalan, pangkalan yang memiliki jatah terbatas sehingga LPG cepat habis ditingkat pengkalan. Peluang inilah dimanfaatkan 2 agen siluman menjual LPG nya dengan harga tinggi maka mereka yang berbuat dan meraup untung besar, masyarakat mengeluh dan menyalahkan agen resmi dan pangkalan,” sebut H Khairul Sinaga.
Dalam kesempatan itu, H Khairul Sinaga meminta agar pihak Pertamina, DPRD dan Pemko Tanjungbalai dapat mengambil tindakan tegas terhadap sepak terjang 2 agen siluman tersebut.
KBO Reskrim Polres Tanjungbalai Iptu HJ Parapat mengakui pihaknya telah melakukan penindakan terhadap pelaku pengoplosan LPG 3 kg didaerah itu. Menyangkut adanya 2 agen siluman yang beroperasi di Kota Tanjungbalai, dirinya meminta agar H Khairul Sinaga memberikan datanya agar pihaknya dapat menindak. ” Terima kasih, ini informasi yang berharga, mohon agar bapak nanti memberikan data atau info terkait 2 agen siluman yang bapak sampaikan tadi. Polres Tanjungbalai akan menindak tegas setiap oknum yang menyalahi prosedur dalam pendistribusian LPG 3 Kg bersubsidi,” tegas HJ Parapat seraya menyampaikan bahwa pihaknya telah menindak pengoplos didaerah itu.
Pada sesi tanya jawab itu, sejumlah pangkalan meminta agar pihak PT Pertamina dapat menambah jumlah kuota LPG 3 kg subsidi di Kota Tanjungbalai dan meminta Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 16 ribu ditinjau ulang karena dinilai sangat rendah.
Ketua Komisi B DPRD Tanjungbalai Safril Simargolang meminta agar PT Pertamina dapat menambah kouta LPG diaerah itu dan pemko juga harus mampu menyerap aspirasi yang disampaikan agen dan pangkalan dalam RPD itu.
Selanjutnya Pemko Tanjungbalai yang diwakili Seketaris Daerah Tanjunbalai Drs H Abdi Nusa mengakui bahwa dalam RPD itu sudah dibahas penyebab kelangkaan dan bervariasinya harga LPG 3 kg bersubsidi dikota tanjungbalai.
Pemko Tanjungbalai akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna mencari solusi bagaimana LPG 3 Kg dapat dijual sesuai HET dan tidak langka lagi dikota Tanjungbalai, Ujar Abdi Nusa sambil menutup RDP tersebut.