Wali Kota Tanjungbalai H.M Syahrial SH,MH didampingi Istri Hj. Sri Silvisa Novita menghadiri Pagelaran Budaya Lintas Etnis Provinsi Sumatera Utara yang digelar di Stadion Teladan, Medan, Sabtu (16/3/2019) Malam. Wali Kota Tanjungbalai hadir mengenakan Baju Adat Melayu berwarna Kuning serasi dengan Istri Hj. Sri Silvisa Novita.
Acara yang dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Sesuai dengan tema acara, Jokowi mengenakan baju adat Melayu perpaduan warna hitam dan emas. Sementara Ibu Negara Iriana mengenakan Kebaya Ungu dan Kain Ulos.
Wali Kota Tanjungbalai usai acara mengatakan Sumatera Utara adalah salah satu Provinsi yang terdiri dari berbagai Suku dan Etnis, diantaranya suku Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Toba, suku Melayu, suku Nias, Tionghoa, etnis India, dan lain-lain dengan agama yang juga beragam. Sama seperti apa yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, “Sumatera Utara adalah miniaturnya Indonesia” untuk itu mari kita jaga kerukunan dan kedamaian di Provinsi Sumatera Utara, Ujar Wali Kota.
“Sumatera Utara harus mampu menangkal berbagi isu terutama berbagai berita Hoaks jelang Pemilu 17 April mendatang, Kita tidak mau terjadi Perpecahan di Sumatera Utara karena Isu dan Berita Bohong tersebut,” kata Wali Kota H.M Syahrial
Ia menyebutkan aset terbesar bangsa Indonesia adalah persatuan, persaudaraan dan kerukunan. Wali Kota H.M Syahrial juga berpesan kepada masyarakat Tanjungbalai dan Sumatera Utara untuk datang ke TPS pada 17 April 2019 guna menyalurkan hak pilihnya. “Jangan sampai ada satu orangpun yang golput,” katanya.
Pemilu mendatang harus benar-benar menjadi Pesta Rakyat, Pesta Demokrasi dalam memilih Pemimpin Bangsa Indonesia dan Calon Wakil Rakyat baik di DPRD Kota/Kabupaten, Provinsi dan DPR RI.
Acara yang diisi dengan Penampilan tari-tarian dari berbagai etnis yang ada di Sumatera Utara. Penari di panggung memperagakan tarian dari etnis Nias, Simalungun, Dairi, Tapanuli, Minang, hingga Jawa. Ada juga tarian etnis Arab, India hingga Tionghoa.
Presiden Jokowi pun dalam sambutannya menyebut Sumatera Utara sebagai miniatur Indonesia. Tak hanya terdiri dari berbagai etnis, namun masyarakat Sumatera Utara juga terdiri dari berbagai agama mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
Namun masyarakat Sumatera Utara bisa hidup rukun dan tak pernah tersulut konflik antar etnis atau agama.
“Inilah miniaturnya Indonesia. Sumatera Utara adalah miniatur Indonesia,” kata Jokowi.
Jokowi berharap kerukunan antar etnis dan agama di Sumatera Utara bisa terus dijaga. Sebab, itu lah yang menjadi kekuatan Indonesia. Ia mengingatkan jangan sampai kerukunan rusak karena ajang politik lima tahunan. Budaya inilah yg mempersatukan kita,” kata dia.