“Saya mengucapkan selamat kepada Muhammad Irfan Novaldi yang berhasil menjadi pemenang Duta Bahasa Sumut tahun 2019. Semoga dengan diberikannya amanah sebagai duta bahasa, dapat membantu pemerintah dalam menyosialisasikan dan meyakinkan masyarakat bahwa kita memiliki sebuah perekat utama bangsa yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa negara,” ujar Wali Kota Tanjungbalai H.M Syahrial SH,MH usai mendapat informasi dari salah satu media nasional (Senin, 15/7/2019).
Predikat Duta Utama Sumut 2019 diraih usai pengumuman yang dilaksanakan pada malam Puncak Pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara di hotel Polonia Medan, 13 Juli 2019. Penyerahan Penghargaan Duta Bahasa Sumut diserahkan langsung oleh Plt.Balai bahasa Sumatera Utara, Muhammad Muis.
Proses pemilihannya dilakukan secara ketat pada tingkat provinsi dan alhamdulilah adinda Muhammad Irfan Novaldi bisa melaluinya dengan baik dan berhasil meraih juara. Semoga nantinya juga berhasil tingkat nasional, harap Wali Kota.
Sebagai Duta Bahasa Sumut Muhammad Irfan Novaldi memiliki peran penting selain sebagai Duta Bahasa Sumut nantinya juga akan berperan dalam menyosialisasikan bahasa indonesia terlebih dalam era globalisasi saat ini dan hal ini harus menjadi motivasi bagi generasi muda Kota Tanjungbalai bahwa meraih prestasi itu bisa dari bidang apa saja yang terpenting adalah kemauan dan motivasi dalam meraih prestasi tersebut, jelas Wali Kota H.M Syahrial
Muhammad Irfan Novaldi (20), Anak Kota Kerang “Tanjungbalai” yang merupakan anak ketiga dari pasangan Karsono dan Rosmaida dan saat ini kuliah di Universitas Medan (Unimed) semester VI. Saat dihubungi via whatsaap Nopal dalam panggilannya mengatakan awal mengikuti seleksi Duta Bahasa adalah dukungan dari para seniornya diorganisasinya Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (HMJ BSI). Mereka menyampaikan coba coba dulu ikut dubas (duta bahasa) itu dek, menang pasti kau nanti. Asal kau serius dan ikhlas ya, sebut Nopal
Ketika saya daftar dan mengirim berkas untuk administrasi pun saya benar benar tidak ada pasang target harus menang. Ketika masuk jadi 20 finalis, saya merasa sedikit lebih lega dan santai. Karena sudah makin dekat. Selama karantina dan unjuk bakat, saya banyak dibantu oleh keluarga saya khususnya orangtua dan sepupu saya Meirina Candra serta guru olahraga SMP saya yang meminjamkan perlengkapan silat untuk unjuk bakat, jelasnya
Lanjutnya lagi, mungkin karena ada intuisi saya mungkin jadi Duta Bahasa Utama atau paling tidak jadi Wakil I Duta Bahasa. Alhamdulillah saya mendapatkan hasil terbaik akhirnya.
“Yang lebih membuat saya senang dan hampir menangis, prosesi menyelempangkan samir ke bahu saya dilakukan oleh Senior organisasi saya di kampus, Patrial Olivert Zega S.Pd. sebagai Duta Bahasa SUMUT 2018”, ungkap Nopal lagi.
Harapan saya ada pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai kepada adik adik yang sedang bersekolah. Terlebih lagi, saya sangat berharap ada beasiswa yang diberikan oleh Pemko Tanjungbalai kepada adik adik yang ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Harapan ini bukan hanya harapan saya pribadi, namun juga harapan teman teman yang tergabung dalam organisasi mahasiswa daerah yang akan kami bentuk bersama.
Saya juga akan mempersiapkan diri mengikuti Lomba Duta Bahasa Tingkat Nasional awal Agustus mendatang, semoga dukungan dari keluarga, sahabat dan tentunya Pemko Tanjungbalai sangat berarti buat saya, tutup Nopal.