Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi memberikan berbagai penghargaan kepada para penggiat lingkungan hidup yang dianggap berdidekasi dalam upaya pelestarian lingkungan di Sumut. Dari bupati/walikota, perusahaan, sekolah hingga penyapu jalan diberi penghargaan pada pembukaan Acara Pekan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, Selasa (13/12) di Tiara Convention Center Medan tersebut.
Walikota Tanjungnalai H.M.Syahrial meraih Penghargaan ini atas Prestasi Meraih Piala Adipura Tahun 2016 Kategori Kota Kecil dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Pada kesempatan tersebut Kota Tanjungbalai juga diberikan Penghargaan kepada Kepala Sekolah SD Negeri 132408 Tanjungbalai Salnizar S.Pd dimana sebelumnya telah meraih Piala Adiwiyata 2016 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Gubernur dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan terimakasih kepada para penggiat lingkungan hidup yangn telah melakukan berbagai upaya demi pelestarian. Selain para kepala daerah, sekolah dan aktivis lingkungan, malam itu Gubernur menyerahkan penghargaan kepada para pahlawan kebersihan yaitu penyapu jalan asal beberapa kabupaten/kota. “Siapapun sebenarnya bisa berperan nyata dalam aksi pelestarian lingkungan, dan kita semua sesungguhnya punya tanggungjawab terhadap alam. Penghargaan ini adalah apresasi Pemerintah terhadap kerja dan usaha yang telah dilakukan bagi upaya pelsestarian,” kata Gubsu.
Dia berharap melalui penghargaan yang diberikan tersebut dapat memberikan dorongan dan semangat untuk terus melakukan hal-hal positif yang bermanfaat bagi lingkugnan dan masyarakat. “Melalui penghargaan ini, melalui para penggiat lingkungan yang luar bias ini, diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk ikut memberikan dukungan dan tindakan bagi upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan berkesinambungan,” ujar Tengku Erry Nuradi.
Dalam kesempatan itu hadir Bupati Labuhan Batu Pangonal Harahap, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Walikota Tanjung Balai H.M Syahrial dan Sekda Kabupaten Langkat dr Indra Salahudin. Kegiatan yang dihadiri ratusan peserta tersebut diikuti 23 pemkab/pemko, perusahaan, LSM, penggiat lingkungan, sekolah dan bank sampah.
Adapun pada Pekan Lingkungan Hidup Gubsu menyerahkan penghargaan kepada 4 kepala Daerah di Sumut peraih Kota Adipura, penghargaan kepada 184 kepala sekolah sebagai sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (adiwiyata) tingkat provinsi, penghargaan kepada lima perusahaan proper hijau tahun 2016-2017 , penghargaan penyusunan dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) Tingkat Provinsi Sumatera Utara. Penyerahan penhargaan penerima Kalpataru asal Sumut dan penghargaan kepada pekerja kebersihan penyapu jalan.
Pekan Lingkungan Hidup Sumut 2017 dilaksanakanselama tiga hari, 12-14 Desember yang juga diiksi dengan pameran lingkungan hidup, seminar lingkungan hidup yang membahas tentang pengakuan dan perlindungan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam, lomba lagu lingkunga ntingkat SMD sederajat, lomba standing up comedy lingkungan tingkat SMA dan lomba insinyur cilik atau kreasi daur ulang tingkat SMP.
Erry juga berharap kegiatan Pekan Lingkungan Hidup yang digelar dapat meningkatkan partisipasi nyata masyarakat Sumut dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta meningkatkan perekonomian. “Keseimbangan ekonomi, sosial dan lingkungan yang menjadi dasar pembangunan berkelanjutan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Pemanfaatan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat harus dilaksanakan tanpa mengabaikan pelestarian terhadap lingkungan,” kata Erry Nuradi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsin Sumatera Utara DR Wan Hidayati mengatakan Pekan Lingkungan Hidup tahun 2017 dilaksankan dalam rangka meningkatkan kesadaran, kapasitas pengelolaan lingkungan hudup serta bertujuan untuk memberikan informasi langsung kepada masyarakat terhadap berbagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan di Sumut.
Adapun program kegiatan yang dilakukan Pemprov Sumut adalah program peningkatan kesadaran masyarakat melalui integrasi pendidilan lingkungan hidup kedalam kurikulum sekolah yang dikenal dengan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (aduwiyata). Hidayati menjelaskan terdapat peningkatan cukup signifikan pada jumlah sekolah Adiwiyata di Sumut, dimana pada tahun 2017 jumlah sekolah adiwiyata tingkat Sumut sebanyak 719 sekolah, adiwiyata nasional 190 sekolah dan adiwiyata mandiri 42 sekolah.
Selain itu dilaksanakan program pengelolaan persampahan melalui bank sampah di berbagai kabupaten/kota, penningkatan pengelolaan perkotaan berwawasan lingkungan mellaui program kota teduh dan hijau (adipura), pengawasan dan peningkata nkapasitas lingkungan pelaku usaha melalui program Proper dan CSR, upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, penegakan terhadap pelaku pencemaran lingkungan dan lain sebagainya.